SENSOR C
Tugas 3





1. Tujuan [Kembali]

1. Mengetahui pengertian sensor ultraviolet
2. Mengetahui prinsipkerja sensor ultaraviolet
3. Mengaplikasikan sensor ultraviolet


2. Teori [Kembali]

Gelombang Ultraviolet

Cahaya ultraungu atau ultraviolet adalah gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang lebih pendek dari daerah dengan sinar tampak, namun lebih panjang dari sinar-X yang kecil. Radiasi UV dapat dibagi menjadi hampir UV (panjang gelombang: 380-200 nm) dan UV vakum (200-10 nm). Ketika mempertimbangkan pengaruh radiasi UV terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, jarak panjang gelombang sering dibagi lagi kepada UVA (380-315 nm), yang juga disebut Gelombang Panjang atau blacklight; UVB (315-280 nm), yang juga disebut Gelombang Medium (Medium Wave); dan UVC (280-10 nm), juga disebut Gelombang Pendek (Short Wave). Istilah ultraviolet berarti melebihi ungu (dari bahasa latin ultra, melebihi), sedangkan kata ungu merupakan warna panjang gelombang paling pendek dari cahaya dari sinar tampak. Beberapa hewan, termasuk burung, reptil, dan serangga seperti lebah dapat melihat hingga mencapai hampir UV. Banyak buah-buahan, bunga dan benih terlihat lebih jelas di latar belakang dalam panjang gelombang UV dibandingkan dengan penglihatan warna manusia.

Sensor Ultraviolet

Sensor cahaya ultraviolet adalah sensor cahaya yang hanya merespon perubahan intensitas cahaya ultraviolet yang mengenainya. Sensor ini menerima input dalam bentuk intensitas cahaya ultraviolet dan menghasilkan output dalam bentuk perubahan besaran listrik.

Sensor UV-Tron

Sensor yang umum digunakan adalah UVTron. UVTron merupakan detektor ultraviolet yang terbuat dari efek metal photoelektrik yang digabung dengan efek gas campuran. UVTron dapat mendeteksi api sehingga UVTron ini juga dikenal dengan sensor api. Keunggulan dari UVTron ini adalah memiliki konsumsi arus yang rendah dan sensitifitas yang tinggi. Untuk mengakses datanya berupa input dan output berupa sinyal digital 0 atau 1.

Sensor UV-Tron akan mengeluarkan logika high (1) jika ia mendeteksi keberadaan api dan sebaliknya sensor UV-Tron akan mengeluarkan logika low (0) jika ia tidak mendeeksi api, anda bisa mengecek keluarannya dengan multimeter analog.


3. Komponen [Kembali]

Komponen:

  • Resistor (10k Ohm Dan 60 Ohm)

Resistor yang digunakan disini mempunyai nilai 10k Ohm dan 60 Ohm. Fungsi dari resistor (tahanan) dalam rangkaian ini adalah membatasi kelebihan tegangan menjadi sekitar 3V, dimana tegangan 3V ini akan digunakan untuk menyalakan LED.

  • Torch LDR

LDR ini berfungsi untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

  • Komparator LM 393

Berfungsi untuk membandingkan dua tegangan yang terdapat pada edua inputnya.

  • Op-Amp

berfungsi untuk penguat sinyal listrik

  • Pot-Hg 50

Berfungsi untuk menghasilkan nilai resistansi bervariasi sesuai dengan nilai yang dikehendaki.

  • Red LED

Berfungsi sebagai pemancar cahaya

  • Voltmeter


adalah untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik

4. Rangkaian [Kembali]



5. Prinsip Kerja [Kembali]

  • Tegangan pada sensor UVTron  masuk ke komparator LM393 (+V) dan tegangan pada potensiometer akan masuk ke (-V)  komparator LM393
  • Tegangan output dari komparator akan masuk ke op-amp yang berfungsi untuk menguatkan sinyal masukan
  • Tegangan output akan masuk ke voltmeter yang diberi indikator LED.
  • Resistor  sebesar 60 Ohm berfungsi untuk membatasi kelebihan tegangan, dimana LED membutuhkan tegangan hanya sebesar 3 volt
  • Apabila api di deteksi oleh sensor UV-Tron maka LED akan menyala

6. Video Simulasi [Kembali]





7. Link Download [Kembali]

Rangkaian Simulasi unduh disini

Video Simulasi  unduh disini

Datasheet sensor UV unduh disini

HTML unduh disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar